Indonesia’s Forestry and Other Land Use Net Sink 2030, “Kalsel siap dukung dan sukseskan”
Indonesia’s Forestry and Other Land Use Net Sink 2030 yang diadakan di Auditorium Universitas Lambung Mangkurat, Provinsi Kalimantan Selatan.
Sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: SK.168 Tahun 2022 tentang FOLU Net Sink 2030 untuk Pengendalian Perubahan Iklim, dalam rangka pemantapan implementasi /operasionalisasi Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di tingkat tapak serta sharing knowledge secara luas kepada stakeholder terkait, Sosialisasi untuk 6 (enam) Regional dilaksanakan secara series. Tanggal 7 Juli 2022 Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Regional Kalimantan merupakan penutup dari rangkaian Sosialisasi Regional yang diselenggarakan secara hybrid dan berlangsung selama 1 (satu) hari penuh.
Porsi terbesar di dalam target penurunan emisi gas rumah kaca. Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dimiliki oleh sektor kehutanan yaitu sebuah kondisi yang ingin dicapai dimana tingkat serapan emisi GRK dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030 akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi.
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk menyampaikan kebijakan, strategi, dan rencana untuk implementasi rencana aksi mitigasi yang mengacu pada target penurunan emisi gas rumah kaca yang telah ditetapkan secara nasional sampai dengan tahun 2030 melalui pendekatan carbon net sink dari sector kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada tahun 2030 dengan memperhatikan berbagai instrument bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
Sebagai acara inti sosialisasi regional ini terdiri dari Pemaparan Plt. Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan selaku Ketua Harian I dilanjutkan dengan sesi pemaparan oleh Wakil Bidang I – V yaitu:
- Bidang I Pengelolaan Hutan Lestari
- Bidang II Peningkatan Cadangan Karbon
- Bidang III Konservasi
- Bidang IV Pengelolaan Ekosistem Gambut
- Bidang V Instrumen dan Informasi
Selanjutnya Sesi Tanggapan dari Akademisi FOReTIKA dan Diskusi.
Ruandha Agung Sugardiman, Plt. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, selaku Ketua Harian I Tim Kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dalam arahannya menerangkan, implementasi Rencana Operasional FOLU Net Sink ingin mencapai target penyerapan emisi GRK sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030. Sektor kehutanan memiliki kontribusi terbesar sebanyak 60% dalam pemenuhan target netral karbon atau net-zero emission tersebut.
“Kesuksesan pelaksanaan FOLU Net Sink ini menjadi signifikan guna memenuhi Nationally Determined Contribution (NDC) yang menjadi kewajiban nasional Indonesia di dalam agenda perubahan iklim global. Hal ini merupakan progres kita atas Ratifikasi Paris Agreement, Adopsi Pakta Iklim Glasgow dan keputusan lainnya termasuk pertemuan Stockholm +50 di Swedia,” ungkap Ruandha.
Ruandha menjabarkan FOLU Net Sink 2030 terdiri atas Rencana Operasional sebagai tindak lanjut Perpres 98 Tahun 2021 terkait penyelenggaraan nilai ekonomi karbon serta Kepmen 168 Tahun 2022 tentang Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 untuk pengendalian perubahan iklim. Selanjutnya Kementerian LHK juga telah menyusun Rencana Strategis dan Rencana Kerja sebagai dasar pelaksanaan di tingkat regional dan daerah. Untuk itu pelibatan seluruh pihak menjadi signifikan di dalam optimalisasi aksi mitigasi FOLU Net Sink ini.
“Pemerintah Daerah sebagai pemangku kebijakan di daerah merupakan mitra strategis KLHK dalam keberhasilan implementasi FOLU Net Sink 2030 di tingkat tapak. Selain itu, dukungan akademisi, lembaga mitra KLHK, lembaga swadaya masyarakat, dan media dapat membumikan dan menyebarluaskan tujuan positif FOLU Net Sink 2030 sehingga seluruh masyarakat dapat menyadari pentingnya pengendalian perubahan iklim saat ini untuk masa depan,” katanya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar mengungkapkan bahwa Pemerintah Kalimantan Selatan berkomitmen penuh di dalam mendukung pemenuhan target. “Kalimantan adalah pemilih hutan tropis terbesar di Indonesia. Harapan kita bersama untuk FOLU Net Sink dapat mempercepat upaya perlindungan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim,” ujar Roy.
Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Sutarto Hadi menambahkan peranan Forum Pimpinan Lembaga Perguruan Tinggi Kehutanan Indonesia (FOReTIKA) di dalam keberhasilan FOLU Net Sink kedepannya. “Kami optimis dengan program pemerintah dalam perlindungan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim ini. Kami mendorong para akademisi untuk melahirkan studi-studi kehutanan dan lingkungan hidup yang selaras dengan Rencana Operasional FOLU Net Sink, serta mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjalankannya,” ujar Hadi.
Saat ini Kementerian LHK telah selesai melaksanakan sosialisasi Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di tingkat Regional. Sosialisasi hari ini diharapkan dapat menjadi sarana koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah pusat, daerah, serta stakeholder terkait sehingga implementasi rencana operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dapat sesuai dengan bidang tugas dan fungsi masing-masing. Dan semoga semua proses sosialisasi dan penyusunan rencana kerja sub nasional terkait Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dapat terselesaikan sehingga dapat ditunjukkan kepada dunia pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di bulan November 2022. Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Regional Kalimantan semangat menurunkan emisi gas rumah kaca.
[wid_red, 2022]