Rekam Jejak Areal Model Budidaya Bambu di Desa Lumpangi
Dirancang dan dibangun mulai tahun 2010 di Desa Lumpangi Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Areal Model Budidaya Bambu saat ini menjadi salah satu ikon konservasi di Provinsi Kalimantan Selatan. Melalui program rehabilitasi hutan dan lahan yang dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan DAS Barito, Areal Model Budidaya Bambu (RHL Bambu) yang ditanam di lahan masyarakat seluas 25 Ha di sempadan sungai, mampu memperbaiki tata air, kesuburan tanah dan fungsi ekologi hutan.
Meskipun pada awalnya areal ini ditujukan untuk perbaikan kondisi lingkungan, saat ini pemanfaatan bambu hasil dari RHL Bambu mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi salah satu sumber mata pencaharian yang cukup menjanjikan. Manfaat ekonomi ini yang dirasakan masyarakat sehingga masyarakat Desa Lumpangi mau menjaga dan melestarikan RHL Bambu.
Sejak memasuki wilayah Desa Lumpangi, kita dapat menyaksikan bagaimana masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi dari menjual dan mengolah bambu. Baik berupa penjualan batang bambu bulat dari pemilik lahan ke pengolah, kemudian ada juga berupa upah penebangan, pengangkutan hingga pengolahan bambu itu sendiri. Terletak dekat dengan lokasi wisata loksado dan atraksi bamboo rafting, Desa Lumpangi menjadi salah satu penyokong penghasil bambu. Dan bahkan bambu hasil dari RHL Bambu ini sudah dikirim sampai ke Provinsi Kalimantan Tengah.
(NeZ, 2022)