Kulim – Kep. Riau
Nama Botanis: Scorodocarpus borneensis Nama Daerah: Kulim
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Plantae
Ordo: Santatales
Famili: Olacaceae
Genus: Scorodocarpus
Spesies: Scorodocarpus borneensis
Penyebaran:
Sumatra, dan Kalimantan
Habitus:
Pohon besar, tinggi 10-40 (jarang -60) m, gemang batangnya 20-80 (-150) cm, batang bebas cabang hingga 25 m; Setiap bagian pohon mengeluarkan bau seperti bawang, terutama setelah hujan atau jika dilukai, pepagan dalam menyerabut, merah keunguan dengan noda-noda jingga. Ranting-ranting halus dan lokos di ujung; bagian yang lebih tua berwarna gelap dengan banyak lentisel memanjang. Daun-daun tunggal, tersusun dalam spiral, bertepi rata, tanpa daun penumpu. Perbungaan terdiri dari tandan pendek di ketiak daun, bulat beledu pendek warna karat hingga kelabu Kelopak, bunga kecil, bentuk digulung atau digigi, Buah digulung besar atau agak seperti pir, (3-) 4-5 (-7,5) cm, hijau, gundul, dengan garis tipis vertikal mirip rusuk, berdaging tipis, berbiji satu.
Kegunaan:
Kayu kulim biasa digunakan di bawah atap dalam konstruksi menengah hingga berat: untuk tonggak, tiang, balok, kasau, kusen pintu dan jendela, dan lantai. Juga untuk jembatan, tiang penyangga tiang, tiang di laut (tanpa dikupas kulitnya), lunas perahu, alat-alat pertanian dll, daun mudanya minuman. Buahnya juga bisa dimakan, dan kadang-kadang dimanfaatkan sebagai pengganti bawang. Buah dan rebusan pepagannya dipakai untuk mengatasi keracunan ipuh (Antiaris toxicaria). Ekstrak buahnya memiliki khasiat anti-mikroba