Mojo – Jawa Timur
Nama Botanis : Aegle marmelos
Nama Daerah : Mojo
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Aegle
Spesies : Aegle marmelos
Penyebaran :
India dan Asia Tenggara
Habitus :
Tinggi 13 m dengan cabang-cabang terkulai ramping dan mahkota agak kumuh. Kulitnya berwarna coklat pucat atau keabu-abuan, halus atau pecah-pecah dan bersisik, dipersenjatai dengan duri lurus panjang, 1,2-2,5 cm tunggal atau berpasangan, sering dengan getah berlendir keluar dari bagian yang dipotong. Daunnya trifoliate, bergantian, masing-masing leaflet 5-14 x 2-6 cm, bulat telur dengan ujung meruncing atau runcing dan pangkal bundar, tidak bertangkai atau dengan gigi bulat dangkal. Bunganya berukuran 1,5 hingga 2 cm, berwarna hijau pucat atau kekuning-kuningan, beraroma manis, biseksual, dalam kelompok pendek yang tidak bercabang terkulai di ujung ranting dan kapak daun. Buah Mojo biasanya memiliki diameter antara 5 dan 12 cm. Ini berbentuk bulat atau agak berbentuk buah pir dengan kulit yang tebal dan keras dan tidak pecah saat matang. Kulit kayu halus dan hijau, abu-abu sampai sepenuhnya matang ketika berubah menjadi kuning. Di dalamnya ada 8 hingga 15 atau 20 bagian yang diisi dengan bubur jeruk aromatik, masing-masing bagian dengan 6 (8) hingga 10 (15) biji lonjong-rata masing-masing panjangnya sekitar 1 cm, bantalan rambut wol dan masing-masing tertutup dalam kantong perekat, lendir transparan. yang mengeras pada pengeringan. Jumlah persis benih bervariasi dalam berbagai publikasi
Kegunaan :
Buah-buahan dapat dimakan baik segar dari pohon atau setelah dikeringkan dan diproduksi menjadi permen, permen , bubuk pulp atau nektar. Mojo digunakan dalam ritual ritual Hindu dan dianggap sebagai salah satu pohon suci umat Hindu.